Custom Search

SULLY SINAGA: SENIMAN PISOU SIMALUNGUN

oleh: Sultan Saragih

sully-sinaga2

Sully Sinaga: Seniman Ornamen, Pisou Khas Simalungun

Sully Sinaga (41), pria kelahiran Pematang Siantar ini memiliki bakat otodidak dalam memahat berbagai jenis kayu, melukis ornamen, membuat suhul dan sarung pisou khas Simalungun. Ia memulainya sejak tahun 1998 yang lalu. Tidak ada guru yang memberi pelajaran atau mewariskan pengetahuan membuat pisou secara langsung kepadanya. Semua berasal dari apa yang ia lihat, coba dan kerjakan. Ia masih memiliki kekerabatan dengan Tuan Siloting seorang penempa besi tradisional yang pernah terkenal puluhan tahun sebelumnya di Pematang Raya.

Menurut Sully Sinaga, Seniman Pisou Simalungun ini, ada beberapa jenis pisou (pisau) Simalungun. Namun yang ia kerjakan secara khusus adalah pembuatan suhul (gagang) dan sarung pisou. Kalau urusan menempa pisou ia percayakan kepada pandai besi langganannya, meski gambar dan desaiannya tetap ia yang buat. Jenis pisou yang sudah ia kerjakan seperti: Pisou Suhul Gading, Tumbuk Lada, Sanalenggam/Puei, Gupak, Torjang, Parang Raya dan lain sebagainya.

Sebagai pengrajin pisou, Sully Sinaga membuat dan memilih pisou sesuai dengan kebutuhan dan manfaat bagi pemesan. Pemesan sebagian berasal dari kaum rural (pedesaan) yang dipakai untuk maragat – mengambil tuak dari enau dan parhobas (anak boru jabu) dalam pesta adat, mereka menggunakan pisou torjang. Pisou Suhul Gading biasanya digunakan untuk horja harajaan dan pesta adat. Tumbuk Lada biasanya digunakan untuk pengobatan seperti untuk membelah, memotong uttei – jeruk purut, dan atau memotong ayam. Dan hal yang mesti dihindari adalah jenis pisou ini tidak dapat digunakan memotong ayam dan memotong, membelah uttei sekaligus. Sanalenggam atau Pue adalah pisou khas untuk perempuan, semacam pisou perlindungan diri. Pisou Gupak dapat dikategorikan sebagai senjata perang dan atau berupa parang besar untuk memotong atau membelah kayu yang relatif besar. Kemudian, Parang Raya digunakan untuk pekerjaan pada umumnya seperti di ladang atau sawah, dapat digunakan untuk memotong kayu-kayu kecil atau semak-semak.

Bagi yang berminat memiliki atau memesan pisou khas Simalungun ini, dapat langsung ke bengkel kerja “Sarang Ular” di jalan Makasar nomor 9, Kodya Pematang Siantar. Sully Sinaga menyebut pekerjaannya bagian dari karya seni, sebab proses pembuatan lebih bersifat pribadi, memberi sentuhan keindahan dan menyesuaikan kebutuhan pemesan. Hal ini berbeda dengan banyak pisou di pasar dimana produksinya bersifat masal atau kodian.

PEMESANAN PISOU:

SULLY SINAGA – BENGKEL SARANG ULAR,

Jalan Makasar, nomor 9, Kodya Pematang Siantar,

085270309993

aneka-jenis-pisou-khas-simalungun

Aneka Jenis Pisau Simalungun

Ia lebih memilih kayu hatarum sebagai pasangan sarung dari pisou yang dikerjakannya. Alasannya, karena kayu hatarum memiliki serat yang bagus dan halus, kuat mencengkeram besi pisou, harum dan warna coklatnya mengkilat tampak lebih berwibawa. Rajutan rotan pengikat sarung pisou atau roppa, memiliki jumlah ikatan yang bervariasi, ada sitolutolu, silimalima atau pun sipitupitu – akan selalu ganjil – tergantung arti yang dipahami pemesan.

Dari sisi ekonomi, perajin pisou tidak mendapatkan keuntungan yang bisa dijadikan sebagai pegangan sehari hari. Kolektor, peminat atau orang yang memahami pisou Simalungun pun masih sedikit, terbatas pada kalangan tertentu saja. Demikian juga permintaan pasar untuk pisou Simalungun pun masih sepi.

Meski demikian, Sully Sinaga tetap optimis bahwa pisou khas Simalungun akan kembali digemari halak Simalungun sebagai bagian dari jati diri sukunya. Ia berharap ke depan generasi muda Simalungun kembali mencintai kekayaan budayanya seperti pisou khas Simalungun. “Ayo kita cintai produk budaya kita,” ajaknya. (editor: Sultan, Dep)

tumbuk-lada2

Pisou Tumbuk Lada

pisou-torjang1

Pisou Torjang

sanalenggam-pandihar1

Pisou Sanalenggam Pandihar