Custom Search

TRIADIL SARAGIH FEAT SANGGAR SIMALUNGUNTA

TAMPIL MEMBAWAKAN SENI TRADISI SIMALUNGUN DI JONG BATAK KE-3, MEDAN

triadil-dkk

Triadil Saragih dan Sanggar Simalungunta

 

logo-sanggar-simalungunta-triadil

Logo Sanggar Simalungunta

Kolaborasi musik tradisional Simalungun dan modern akan ditampilkan dalam waktu dekat pada acara “Jong Batak ke-3”. Perhelatan ini berlangsung pada Kamis, 27 Oktober 2016 di gedung utama Taman Budaya Medan. Triadil Saragih feat Sanggar Simalunguntta telah melakukan persiapan khusus untuk acara tersebut.

Sulim Taurtaur Simalungun, Seruling dengan melodi khas Simalungun akan menjadi penampilan pembuka. Sulim taur-taur bertugas menghantarkan aura Simalungun yang indah, nyaman, rukun dan sejahtera – sebuah gambaran kondisi sejati halak Simalungun karena filosofi hidupnya yang menerapkan sistem Marharoan Bolon, gotong royong dalam bekerja dan bermasyarakat. Selanjutnya, Triadil Saragih, Ridho Sipayung dan kawan-kawan akan memainkan Gitar Klasik dengan Teknik Trimolo dengan nada-nada khas Simalungun yang mirip dengan ritme tradisional Arab.

ridho-sipayung

Ridho Sipayung

Kejutan utama yang ingin ditampilkan Triadil Saragih adalah Sarunei Simalungun. Ia berniat mempersembahkan bunyi sarunei yang mistis dan langka pada penonton nantinya. Menurutnya saat ini, tidak banyak yang bisa memainkannya. Dan agar tampil lebih sempurna, sarunei akan diiringi alat musik tradisional lainnya seperti gondrang sipitu pitu, dan alat musik moderen yang sudah dikemas sedemikian rupa. Paduan musik ini menceritakan tentang kegembiraan masyarakat Simalungun karena telah dianugerahi tanah yang sangat subur dan penuh berkah. Demi memperkuat pesan musik, maka Afryl Saragih, Anggi Pratiwi Sinaga, Ana Debora Purba, Bram Purba, Pranata Damanik, dan Laura Sinaga dari Seni Tari Unimed akan mengiringinya dengan tortor Simalungun yang terkenal lemah gemulai dan mistis.

Triadil Saragih sangat bersyukur mendapat kesempatan dapat tampil pada Jong Batak bersama bang Ojak Manalu dan kawan-kawan.

“Kesempatan ini merupakan peluang untuk memperkenalkan wibawa seni tradisi Simalungun di antara seni tradisi suku “Batak” lainnya.”

“Semoga Budaya dan Seni Simalungun semakin lestari, dikenal di tengah-tengah masyarakat pada umumnya dan khususnya generasi muda Simalungun. Dan tidak ada kata capek untuk melestarikan seni Budaya Simalungun,” pungkasnya.

(Admin: DEP)