Custom Search

SEJARAH PURBA HINALANG YANG HILANG – bagian Pertama

Oleh: Bapa Frans Purba

 

huta purba hinalang

Purba Hinalang

Nama-Nama wilayah di Purba Hinalang

AEK PARIDIAN

Berada di sebelah barat di lembah dengan marharangan ulu ni aek.

TANO LAPANG

Berada di sebelah barat laut – di depan horbangan ni huta-kalau ke aek – kita akan melewati tano lapang tersebut. Pada class ke I 1948     dan clas ke II 1949-Nica bermarkas di tano lapang ini.

SIRPANG

Maksudnya adalah simpang 3 jalan ke Haranggaol – ke Seribudolok dan yang ke Siantar. Pada Mei 1956, Kol. A.Yani bermarkas di sini sekitar seminggu dalam rangka mengejar pasukan PRRI di bawah pimpinan Mayor Inf. Boyke Nainggolan (konon kabarnya lulusan terbaik West Point .USA 1954). Tahun 1942 – 1944, satu kompi Jepang juga bermarkas di sini. Kemudian SIRPANG INILAH YG MENJADI SAKSI BISU yang menyaksikan di bawanya para turunan PARTUANON – tangan diikat dan mata ditutup – YANG DIBUNUH/DISEMBELIH DI HARANGGAOL/SIMARBABI OLEH BHL di bawah pimpinan SARAGIH RAS.

Bapa Frans Purba2

Bapa Frans Purba: Penutur Sejarah Purba Hinalang

Peninggalan sejarah yang hilang dari Purba Hinalang

  1. Rumah Bolon – rubuh dan dirubuhkan pada tahun1985 karena usia tua dan lama tak diurus.
  2. Rumah Balei – sebermulaadalah rumah untuk ister-isteri muda Tuan Purba Hinalang-juga rubuh karena hal yang sama dengan rumah bolon.
  3. Rumah Bayu – Losung, bangunan yang berisi losung terbuat dari pohon besar dan panjang -2 baris yang masing-masing mempunyai lobang/losung sekitar 8 lobang.
  4. Perpustakaan Lak-lak, bedil-bedil dan pedang-pedang kerajaan, serta perabotan sapa, cangkir dari bambu yang dilapisi emas, serta sejumlah uang mas dan perak. Semua habis dirampas oleh tentara Jepang.
    Tak terhitung jumlah hewan-logistik: padi, jagung dan bahan makanan lainnya, herannya katanya Jepang tak merasa gatal mulutnya walau makan suhat yang mentah.

 

Kalau diperhatikan dengan cermat semua huta/kampung di Simalungun dibangun dan terbangun dalam struktur yang hampir sama – termasuk  PURBA HINALANG, sebagai berikut:
Memenuhi syarat-syarat  Feng Shui alamiah – antara lain:
Benteng terbuat dari tanah setinggi 2,5 meter dan ditumbuhi rumpun bambu yang lebat. Bambu akan berfungsi sebagai pelindung dari angin badai- dapat menepis tembakan meriam dan bedil – sangat baik menjaga ambient temperatur –  sebagai filter udara. Bambunya dapat dipergunakan untuk banyak keperluan penduduk –  dan urat-urat rumpun bambu yang kuat dalam tanah sangat effectif menetralisir guncangan gempa tektonik ( Sumut adalah rawan gempa).

Purba Hinalang adalah bagian integral dari Partuanon Hinalang – yang berbatasan langsung dengan Partuanon Gajapokki di timur – kerajaan Silima Kuta (Girsang) di utara, dan tepian terjal danau Toba – Tuan Nagori di selatan dan lereng-lereng Haranggaol. Ada di dalamnya otonomi Tuan Sipinggan dan Tuan Banua di sebelah timur. Ditaksir luas Partuanon Hinalang sekitar 8 km x 15 km persegi.

Pertengahan abad ke 17 masehi, Raja Purba yang ke X, Tuan Raja Horma Bulan manjaekan anaknya yg sulung – Tuan Jorman (generasi ke XI), membangun Hinalang. Seharusnya Tuan Jormanlah yang menjadi Raja di Purba. Namun ia lebih tunduk kepada orang tuanya menjadi Tuan Hinalang yang kemudian digantikan oleh anaknya Tuan Tora Bulan (generasi ke XII).

Tuan Tora Bulan manjaekan 4 anak laki-lakinya – tertua menjadi Tuan Sihalpe (keturunannya yang di Jakarta adalah Letkol alm. Purba – Jindi Purba, Usman Purba – pengusaha metromini, dll.)

Anak kedua, menjadi Tuan Hinalang ke 3 – keturunannya ialah: Thomas Purba – Kumpul Purba (Jambi) – Kami Purba, dll..
Anak ke-3, bernama Mammat Ribu – dipajae ke Purba Hinalang. Dan anak ke-4 dipajae ke bandar Hinalang, keturunannya adalah salah satu Jamaki Purba.

Oleh karena, seharusnya Tuan Tora Bulan Purba menjadi raja Purba. Maka Tuan Tora Bulan memerangi raja Purba – Ia bermaksud memindahkan kerajaan Purba ke Hinalang. Tuan PURBA HINALANG LAH YANG MENDAMAIKANNYA. Itulah sebabnya Purba Hinalang dinamakan: PURBA NA NI HALANG – PURBA HINALANG.

(Sumber: wall FB Frans Purba: 3-5 Agustus 2010)