Custom Search

Author Archives: Neo Simalungun Jaya

SULLY SINAGA: SENIMAN PISOU SIMALUNGUN oleh: Sultan Saragih Sully Sinaga (41), pria kelahiran Pematang Siantar ini memiliki bakat otodidak dalam memahat berbagai jenis kayu, melukis ornamen, membuat suhul dan sarung pisou khas Simalungun. Ia memulainya sejak tahun 1998 yang lalu. Tidak ada guru yang memberi pelajaran atau mewariskan pengetahuan membuat pisou secara langsung kepadanya. Semua Selengkapnya . . .

KETIKA BELANDA MENCIPTAKAN SI RAJA BATAK Membaca Disain Besar Belanda dalam Melebur Non-Melayu Menjadi Batak Oleh: Edward Simanungkalit Toba Na Sae merupakan daerah yang didiami Orang Toba sebagaimana dikemukakan oleh Sitor Situmorang di dalam bukunya: “TOBA NA SAE: Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIII-XX” (2009:3-18). Toba Na Sae, yang dimaksudkan oleh Sitor Situmorang tersebut, meliputi Selengkapnya . . .

Triadil Saragih Ingin Angkat Kembali Sarunei Simalungun Senin, 19 September 2016 Laporan Wartawan Tribun Medan/Hendrik Naipospos TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Alumni Seni Musik Universitas Negeri Medan, Triadil Saragih fokus memperkenalkan alat musik tradisional suku Simalungun, sarunei. Menurut Triadil, alat musik tiup ini dipakai juga oleh suku Toba, Karo, dan berbagai suku lainnya. Namun, ia belum tahu Selengkapnya . . .

Dialog Seniman Simalungun 2016 Usung Tema Sonaha Khabar Pandoding Simalungun sumber: beritasumut.com Sabtu, 17 September 2016 Beritasumut.com-Lagu-lagu simalungun kian hari kian ditinggalkan bahkan oleh masyarakat Simalungun sendiri. jangankan untuk bersinar di kancah nasional ataupun internasional, dengan lagu-lagu sesama suku di daerah Sumatera Utara saja pun lagu Simalungun dinilai masih kalah pamor, sebut saja dengan lagu-lagu Selengkapnya . . .

SANG NAUALUH DAMANIK: RAJA SIATTAR YANG TERLUPAKAN oleh: Erond L Damanik, M.Si sumber: History for Fun – Komunitas Anak Negeri Pemerhati Sejarah dan Sosial A. Pengantar Pada awalnya, sebelum memasuki abad ke-16 terdapat dua buah kerajaan besar di wilayah Simalungun yaitu kerajaan Nagur yang yang telah disebut dalam catatan Tiongkok abad ke-15 (“Nakuerh”) dan Marcopolo Selengkapnya . . .

Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Simalungun Sumatera Timur oleh: Erond Litno Damanik, M.Si sumber: Girsang Vision Riwayat asal mula kerajaan Simalungun hingga kini belum diketahui pasti, terutama tentang kerajaan pertama yakni Nagur (Nagore, Nakureh). Demikian pula kerajaan Batanghiou serta Tanjung Kasau. Kehidupan kerajaan ini hanya dapat ditelusuri dari tulisan-tulisan petualang dunia terutama Marcopolo dan petualang dari Selengkapnya . . .

Sejarah Singkat GKPS dan Perjumpaannya dengan Budaya Simalungun oleh: Marthin Raymond Saragih sumber: PMTA GKPS dan Hasoman Sejarah Singkat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) merupakan salah satu gereja yang berlatar belakang kesukuan, yaitu Batak Simalungun. Injil masuk ketanah Simalungun pada 2 September 1903 oleh seorang utusan RMG (Rheinische Missionsgesellschaft), yaitu Pdt. August Theis. Selain August Theis, nama-nama Selengkapnya . . .

SITUS DOLOK BATU NANGGAR, SEBAGIAN BESAR HILANG DAN TERJUAL Penulis : Sultan Saragih, bekerja di Kajian Budaya Rayantara Sumber: Simalungunonline   TERJUAL“SIMALUNGUN, belum saat nya ku banggakan, kecuali deretan panjang berbaris “Pekerjaan Rumah” memasuki halaman runyam sejarah dan budaya. Aku selalu menulis, sebab hanya dengan ini sejarah dapat ku sampaikan. Aku selalu menulis, sebab hanya Selengkapnya . . .

Biografi Taralamsyah Saragih : Jejak Sepi Seorang Komponis Legendaris Sumber: Suara Siantar.com   PEMATANGSIANTAR–Salah satu maestro seni musik milik bangsa ini adalah Taralamsyah Saragih Garingging. Putra Simalungun yang lahir pada 18 Agustus 1918 di Rumah Bolon, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Dia lahir dengan talenta besar yang kemudian diasah oleh waktu dan ruang, di Selengkapnya . . .

Kisah Taralamsyah Saragih, Pencipta Lagu Sitalasari dan Serma Dengan-dengan Sumber: web Batak Mulana Penikmat lagu-lagu Simalungun mungkin tidak asing dengan lagu berjudul Serma Dengan-dengan dan Sitalasari. Dua lagu ini memiliki karakter berbeda. Serma Dengan-dengan bertonasi riang, sehingga kerap digunakan sebagai pengiring tortor Simalungun. Sementara Sitalasari mendayu penuh kelembutan. Mendengarnya, kita diayun menuju penghayatan yang nikmat. Tapi, tahukah generasi baru siapa komponis penggubah Selengkapnya . . .