Custom Search

PERESMIAN RUMAH BOLON TUAN GUNUNG MALELA

SINYAL BANGKITNYA

MASYARAKAT ADAT SIMALUNGUN 

 

Reportase: Mohon Sinaga

Mohon Sinaga

 

 

Neosimalungunjaya.com – Hari ini, Kamis (9/2017), Rumah Bolon Tuan Gunung Malela yang berlokasi di Nagori (Desa) Dolog Malela, Kabupaten Simalungun diresmikan dengan ditandai pengguntingan pita oleh Gubernur Tengku Erry Nurady yang diwakilkan Kadis Pariwisata Sumatera Utara. Acara adat peresmian Rumah Bolon Tuan Gunung Malela ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat Sumatera Utara seperti Jan Toguh Damanik Anggota DPRD Sumut,  Zahir Ketua Komisi E DPRD Prov. Sumut, Unggul Sitanggang Kadis Pariwisata Prov. Sumut, Rini Ketua BPNB Sumut Aceh, Lensudin Sumbayak Ketua PMS Simalungun, Anton Saragih Ketua IKEIS, Januarison Ketua UPAS, dan Pangulu Nagori se-Kecamatan Gunung Malela.

 

Suasana Peresmian Rumah Bolon Tuan Gunung Malela – foto oleh Mohon Sinaga

Lokasi berjarak kurang lebih 16 km. dari kota Pematangsiantar. Tidak sulit untuk mendapatkan lokasi bila kita berangkat dari Pematangsiantar menuju Pedagangan. Pada kilometer 11 terdapat sebuah persimpangan – Simpang Serapuh – lalu belok ke kiri, terus menyusuri jalan hingga kita melewati dua persimpangan lagi lalu belok ke kiri. Setelah melewati sebuah kampung, kita akan menemukan jembatan kecil dan kebun karet, nah, Rumah Bolon Tuan Gunung Malela sudah tampak di hadapan kita, persisnya di sebelah sisi kiri jalan.

Ada hal yang sedikit unik di kampung (desa) Dolog Malela ini, bahwa penduduknya berasal dari campuran etnis Simalungun dan Jawa. Ketika berbaur dengan masyarakat, tidak terlihat ada batas antaretnis di kampung ini. Semua orang dapat berbahasa Simalungun dan Jawa, banyak juga saudara kita yang beretnis Jawa jika melakukan pesta, menghadiri pesta, mereka memakai aksesoris pakaian Simalungun juga. Jelasnya, kita tidak dapat membedakan yang mana suku Simalungun atau Jawa. Sebuah ciri yang unik dan patut diapresaisi. Kekayaan hasil asimilasi ini turut memperindah keberadaan situs adat Rumah Bolon Tuan Malela.

Ketika berada di lokasi Rumah Bolon Tuan Gunung Malela nuansa masa lalu dan kekayaan budaya Simalungun terasa kental sekali. Keberadaan Rumah Bolon Tuan Gunung Malela ini jauh dari kebisingan, tempat ini berada di tengah kebun karet dan sawit. Keasrian bangunan Rumah Bolon dan ornamen Simalungun yang ditorehkan pada semua bangunan menambah keindahan dan wibawa masa lalu yang siap menghadapi masa depan.

 

Rumah Bolon Tuan Gunung Malela-foto Mohon Sinaga

Tuan Sumardi Damanik, hasusuran Tuan Gunung Malela sekaligus sebagai Ketua Paguyuban Rumah Bolon Gunung Malela mengatakan, “Sanggar Gunung Malela akan bekerja sama dengan Sanggar Budaya Rayantara dalam melakukan berbagai kegiatan budaya, seeprti Festival Budaya Rumah Bolon Gunung Malela nantinya.”

Tuan Sumardi menambahkan bahwa,”Pembangunan Rumah Bolon ini adalah bertujuan untuk melestarikan bangunan Rumah Bolon lama yang sempat termakan usia dan sekaligus untuk melestarikan adat dan budaya Simalungun.”

Sejalan dengan cita-cita dari pengelola rumah bolon, Ketua Komisi D DPRD Sumut, Bapak Zahir mengusulkan kepada Pemprov. Sumut agar di lokasi rumah bolon dapat dibangun gedung untuk peruntukan tempat pelatihan tari dan kegiatan budaya Simalungun lainnya bagi generasi muda. Tujuannya jelas agar generasi muda kita tidak tercerabut dari akar budayanya.” (Editor Admin NSJ – DEP)

Kontributor Mohon Sinaga bersama Erond L. Damanik dan Sultan Saragih

 

Foto Pargonrang saat Peresmian Rumah Bolon Tuan Gunung Malela- oleh Masrul Purba

———————————————————————————————————————————————————————