Apa Khabar Sarudin Saragih,
Penyanyi Legendaris Simalungun?
Neosimalungunjaya.com – Apa khabar Sarudin Saragih S, artis Simalungun legendaris? Bagi generasi muda ‘angkatan’ tahun 1970 – 1980-an atau generasi sebelumnya, yang pernah mendengar suaranya pastilah tidak akan pernah melupakannya. Mereka ini lah yang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Trio S. Pansel yang pernah merajai blantika musik pop Simalungun ketika itu. Namun ada berapa banyak di antara kita generasi muda kelahiran 1970—2000-an yang kenal mereka?
Lama sudah tidak mendengar suara Sarudin Saragih, sang Legenda. Pastilah sangat sulit menemukan fans yang masih menyimpan kaset HDX Trio S. Pansel, bukan? Saya termasuk salah satu generasi kelahiran tahun 1970-an yang masih sempat mendengar lagu-lagu hits Trio S. Pansel ketika kanak-kanak. Masih ingat khan Golden Song karya Sarudin Saragih seperti: Sirang Padan, Sabar Ma Ham, Ulang Ham Tarudu, Panosalan, … ?
Rindu ingin mendengar lagu atau ingin menyapa sang idola? Nah, untuk itulah admin Neosimalungunjaya.com
(David Ezsar Purba) mencoba menemuinya di Lapo Tondongta, kawasan Senayan pada 10 Oktober (2016) lalu. Dan sepertinya, bagi hasoman yang tinggal di daerah Jabodetabek tidak lah sulit untuk memenuhi kerinduannya bila ingin mendengar suara sang Legenda.
Ya, apa khabar Sarudin Saragih?
Ia lah arsitek kelahiran Trio Simalungun Pantai Selatan atau yang biasa kita kenal sebagai Trio S. Pansel. Pantai Selatan ini merujuk pada sebuah lokasi huta/kampung di pinggiran (selatan) danau Toba, bernama Huta Bagei, kecamatan Silimakuta, kabupaten Simalungun. “Aku sengaja memilih salah satu di antara tiga kedai tuak yang ada di Bagai ketika itu sebagai tempat untuk bernyanyi dan berlatih bersama kedua kawanku. Untuk beberapa lama kedua kawanku itu bahkan tidak mengetahui bahwa aku memang sedang mempersiapkan sebuah rencana besar. Sampai kami memilih dan memutuskan nama Trio S. Pansel pun mereka belum mengetahui bahwa aku sebenarnya sedang mempersiapakn vocal grup ini untuk masuk dapur rekaman,” cerita Sarudin Saragih memulai kisahnya tentang perjalanan vocal grup Simalungun terpopuler sepanjang masa.
Bayangkan… butuh empat tahun lebih bagi Sarudin Saragih mempersiapkan grup musiknya. Ia pun tak tanggung-tanggung sebagai pemuda berusia 20 tahun, baru tamat dari Sekolah Teknik Menengah (STM), berani memimjam uang secara bertahap kepada seorang Produser Musik di Medan ketika itu (1971-an). Uang pinjaman itu digunakannya untuk membeli satu gitar dan biaya pertemuannya dengan kedua sahabatnya di kedai tuak untuk berlatih bersama. Pada pinjaman yang terakhir, Sarudin Saragih pun membeli 2 buah gitar lagi bagi kedua kawannya. Diam-diam, Sarudin Saragih sudah mencipta lagu untuk kebutuhan album mereka. Karena jumlah lagu kurang, maka Sarudin Saragih memilih lagu anonim, lagu rakyat Simalungun untuk dimasukkan ke album perdana mereka.
“Akhirnya kami berhasil masuk dapur rekaman tahun 1975 di Medan, dengan 12 lagu pilihan. Enam lagu pada side A dan 6 lagu lagi pada side B. Aku pada suara satu, Benyamin Girsang suara dua, dan Kaman Tondang suara 3. Syukurlah dengan komposisi yang ada, kami bisa merampungkan album perdana kami dengan baik,” ceritanya.
Pada kurun waktu 1975 hingga 1982, Trio S. Pansel telah berhasil mempersembahkan 5 album kepada masyarakat Simalungun. Ketika itu masyarakat Simalungun sedang menanti adanya album pop Simalungun masuk dapur rekaman. “Bayangkan saja, sangkin hausnya akan hiburan, kami harus konser dari kampung-ke kampung. Jadwal kami sangat padat, dan uang pun mengalir deras ke kantong kami. Ketika itu sungguh kami merasakan bagaimana senangnya memiliki uang,” kenang Sarudin Saragih.
Dijuluki sang Legenda
Total keseluruhan album yang telah ia hasilkan mulai dari kiprahnya sebagai personil Trio S. Pansel, Elny Grup, Duet, Solo, hingga kolaborasi dengan artis lain, telah mencapai 28 album. Dan 200-an lebih lagu di antaranya merupakan hasil karyanya sendiri.
Sarudin Saragih tergolong memiliki stamina kesehatan yang baik. Lihat saja, terbukti ia masih tetap aktif menyanyi di berbagai kesempatan baik di Jakarta dan daerah di seluruh Indonesia. Tampaknya, ia tidak ingin mengecewakan para penggemarnya, “Suatu berkah yang tak tehingga bila Tuhan telah mengaruniai kita kesehatan dan umur panjang. Dan berkah ini akan kugunakan untuk tetap menghibur para penggemar Sarudin Saragih di manapun berada. Semua ini adalah anugrah-Nya. Patut disyukuri,” katanya menegaskan.
Baginya, tak pantas untuk menolak atau memilih-milih undangan para penggemar. Ia pun bukan tipikal penyanyi senior yang suka menjaga jarak dengan fans atau penyanyi yang lebih junior.
Dalam usianya yang ke-65, pria kelahiran Sibolga ini masih terlihat bugar dan agresif. Meski bertubi-tubi pertanyaan kulontarkan, ia selalu menyambutnya dengan wajah ramah dan kesahajaan sikap. Tak terasa diskusi hangat dengan Artis Tiga Zaman ini telah berlangsung 6 jam lebih. Banyak kisah telah ia ceritakan: asam-manis, panas-dingin kehidupan telah ia ungkapkan dengan ringan dan bersahabat. Sungguh pertemuan ini adalah pengalaman luar biasa bagiku.
(Admin NSJ; David Ezsar Purba)
——————————–
(Nih, Admin beri informasi nomor yang bisa dikontak untuk menghubungi Sang Legenda:08129021476)
Lagu: SURATAN OU… – SARUDIN SARAGIH