Custom Search

Category Archives: Sejarah

Rondahaim-Napoleon der Batak (Diceritakan kembali oleh Dr Sarmedi Purba) Raja Terakhir di Sumatera yang tidak mau takluk kepada Belanda (Seperti yang dituturkan oleh Jawasman Purba alias Asang dari Sondiraya, Kabupaten Simalungun, Sumut) Hanya Kerajaan Raya yang tidak dapat ditaklukkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda semasa pemerintahan Tuan Rondahaim (1928-1891), gelar Tuan Namabajan. Raja dengan ribuan tentara Selengkapnya . . .

SANG NAUALUH DAMANIK: RAJA SIATTAR YANG TERLUPAKAN oleh: Erond L Damanik, M.Si sumber: History for Fun – Komunitas Anak Negeri Pemerhati Sejarah dan Sosial A. Pengantar Pada awalnya, sebelum memasuki abad ke-16 terdapat dua buah kerajaan besar di wilayah Simalungun yaitu kerajaan Nagur yang yang telah disebut dalam catatan Tiongkok abad ke-15 (“Nakuerh”) dan Marcopolo Selengkapnya . . .

Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Simalungun Sumatera Timur oleh: Erond Litno Damanik, M.Si sumber: Girsang Vision Riwayat asal mula kerajaan Simalungun hingga kini belum diketahui pasti, terutama tentang kerajaan pertama yakni Nagur (Nagore, Nakureh). Demikian pula kerajaan Batanghiou serta Tanjung Kasau. Kehidupan kerajaan ini hanya dapat ditelusuri dari tulisan-tulisan petualang dunia terutama Marcopolo dan petualang dari Selengkapnya . . .

Sejarah Singkat GKPS dan Perjumpaannya dengan Budaya Simalungun oleh: Marthin Raymond Saragih sumber: PMTA GKPS dan Hasoman Sejarah Singkat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) merupakan salah satu gereja yang berlatar belakang kesukuan, yaitu Batak Simalungun. Injil masuk ketanah Simalungun pada 2 September 1903 oleh seorang utusan RMG (Rheinische Missionsgesellschaft), yaitu Pdt. August Theis. Selain August Theis, nama-nama Selengkapnya . . .

SITUS DOLOK BATU NANGGAR, SEBAGIAN BESAR HILANG DAN TERJUAL Penulis : Sultan Saragih, bekerja di Kajian Budaya Rayantara Sumber: Simalungunonline   TERJUAL“SIMALUNGUN, belum saat nya ku banggakan, kecuali deretan panjang berbaris “Pekerjaan Rumah” memasuki halaman runyam sejarah dan budaya. Aku selalu menulis, sebab hanya dengan ini sejarah dapat ku sampaikan. Aku selalu menulis, sebab hanya Selengkapnya . . .

Kisah Taralamsyah Saragih, Pencipta Lagu Sitalasari dan Serma Dengan-dengan Sumber: web Batak Mulana Penikmat lagu-lagu Simalungun mungkin tidak asing dengan lagu berjudul Serma Dengan-dengan dan Sitalasari. Dua lagu ini memiliki karakter berbeda. Serma Dengan-dengan bertonasi riang, sehingga kerap digunakan sebagai pengiring tortor Simalungun. Sementara Sitalasari mendayu penuh kelembutan. Mendengarnya, kita diayun menuju penghayatan yang nikmat. Tapi, tahukah generasi baru siapa komponis penggubah Selengkapnya . . .

MORGA DAMANIK PENDIRI KERAJAAN NAGUR Sumber: Facebook, Januari 7, 2011 “Menurut Jahutar Damanik, dalam bukunya: Jalannya Hukum Adat Simalungun, 1974” DAMANIK adalah satu marga di antara Marga Nan Empat pada suku Simalungun. Sebutan Damanik muncul dari suatu perkembangan bahasa antara golongan masyarakat pada zaman permulaan. Dimaksudkan sebagai nama pengenal dari salah satu seorang anggota rombongan Selengkapnya . . .

“Sejak Awal Abad ke-20, Nama ‘Simalungun’ Digunakan oleh Pemerintah Hindia Belanda”  oleh: Bapa Mansen Purba, SH Sumber: Blog Budaya dan Sejarah Simalungun (Makalah yang disampaikan pada Seminar Sejarah dan Eksistensi Simalungun yang diselenggarakan oleh HIMAPSI UNIMED tanggal 31 Mei 2008).   JUDUL  makalah yang diminta dari saya adalah Sejarah Simalungun dan Pesannya Bagi Generasi Muda. Judul Selengkapnya . . .

KERAJAAN NAGUR DI SIMALUNGUN: CATATAN DARI PENGELANA ASING DI SUMATRA TIMUR Oleh: Erond L. Damanik, M.Si Pengantar Terdapat dua kerajaan kuno terbesar (the great ancient kingdom) di Sumatra Utara, yaitu Aru dan Nagur. Kerajaan Aru sangat popular dalam tulisan Karo dan khususnya Melayu. Artifak kerajaan ini masih berdiri kokoh berupa batu Nisan bernuansa Islam (Islamic Selengkapnya . . .

Nukilan Bab 10 ‘Pertemuan para Raja di Nagur’  Novel tentang Kerajaan Nagur di Simalungun oleh: David E. Purba Tua “Bah Bolon” mengalir deras.  Bah berarti sungai, sedangkan Bolon adalah besar. Artinya sungai besar atau utama. ‘Sungai utama’ yang digunakan sebagai jalur transportasi dan alat penghubung kotaraja Nagur, Tolbak Pargambirian/Kramat Kubah dengan ‘Bandar Perdagangan’ – sebuah Selengkapnya . . .